The Agulan Brain - Pemuda Bersuara

http://uploads.mailboxdrive.com/Pemuda%20Bersuara.mp3

Daftar Blog Saya

Must Sick For Freedom?


Must Sick For Freedom?
Kenapa kebebasan harus dilalui penderitaan? Sedangkan penderitaan yang selama ini dirasakan belum tentu akan menghasilkan kemerdekaan. Pertanyaan kuno untuk menanyakan tentang arti penindasan yang tidak ubahnya penyakit yang tidak lebih berbahaya dari influenza hingga virus ebola, sudah tersedia penangklalnya tetapi sengaja untuk dibudi daya.
Mengenai apa arti kebebasan sendiri masih banyak aparatur negara yang belum fasih mendefinisikan kebebasan sebagai kehidupan tanpa tekanan dan penindasan. Hanya wacana sesaat yang memberikan pengertian tersebut sebagai umpan untuk mendapatkan mangsa yang sebesar-besarnya. Pemilu!
Pemilu sebagai ajang para badut menunjukkan atraksinya untuk mendapatkan tepuk tangan dan suara dari para simpatisan yang senantiasa mendukung demi sebuah kemenangan yang didambakan. Setelah pemilihan berakhir semua janji yang terlontar seakan menjadi masa lalu silam yang sebaiknya tidak perlu dikenang. Kita semua tahu bahwa tidak ada pemimpin yang benar-benar berjuang untuk memperjuangkan kebebasan rakyatnya, mengurangi kemiskinan, memperkecil angka pengangguran hingga menyingkirkan perbuatan criminal. Kemiskinan mereka gunakan sebagai senjata, penganguran mereka gunakan sebagai sumber daya, sedangkan tindakan criminal mereka gunakan sebagai buku tabungan untuk kerajaan mereka dikala jaya.
Membicarakan politik memang lebih mudah dari pada membicarakan rumus-rumus fisika yang penuh dengan angka yang susah diprediksi, tidak diketahui kalau angka itu benar atau salah. Sedangkan politik, kita sudah tahu kalau pimpinan itu gagal dalam menjalankan tugasnya, tidak perlu rumus-rumus panjang yang membingungkan untuk dapat membuktikannya. Kita bisa lihat mana yang hanya bualan dan mana yang betulan, sebagian besar rakyat mengatakan bualan politik pada saat kampanye memang sangat benar benar terbukti, kenyataannya harapan dan harapan yang ditunggu rakyat saat bualan tersebut dilupakan sepihak oleh para patriot bangsa yang punya Negara tidak terlaksana.
Tidak terlepas dari penindasan terselubung yang dilakukan oleh para aparatur Negara yang bernama pemerintahan, keadaan yang sama masih terjadi dari jaman penjajahan hingga jaman sekarang, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin merana. Bedanya pada zaman penjajahan terdapat harapan agar Negara ini bisa merdeka, sedangkan sekarang harapan itu masih berupa gumpalan batu besar yang berada dibawah dasar lautan dan tidak ada satu orangpun yang bisa menemukannya. Harapan itu hanya ilusi karena kita masih tertindas oleh berbagai system dan aturan fana yang tertata sedemikian rupa sehingga membuat hidup kita semakin merana.
Penindasan masih banyak terjadi disekitar kita, saat orang harus memperjuangkan taraf hidupnya demi kelangsungan hidupnya kelak, saat seorang anak kecil yang harus membaca buku bekas dari sarapan paginya, saat orang harus berdesak-desakkan untuk dapat tiket kereta api kelas ekonomi yang belum tentu mereka bisa duduk santai menikmati harga yang telah mereka beli.
Masih banyak lagi bukti penindasan disekitar kita, penindasan bukan hanya tersiksa secara fisik, penindasan sekarang dilakukan dengan menggunakan mental, semakin rendah mental seseorang akan begitu mudah bagi mereka untuk mengakhiri hidup ini. Kita percaya kita diberkahi mental yang cukup tinggi untuk menghadapi penindasan terselubung seperti ini, maka kita harus segera bangkit untuk bisa mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh Negara kita sendiri.
Menjadi diri sendiri dan tidak merugikan orang lain bisa menjadi satu kunci untuk dapat bertahan, melakukan segala sesuatu secara mandiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari pihak yang memiliki pemikiran yang terlalu colonia, memberdayakan diri kita sendiri untuk keperluan diri kita sendiri dan orang lain di sekitar yang memiliki satu tujuan kebebasan yang sama. Kebebasan tanpa arah dari berbagai macam golongan kaum yang berkuasa, kebebasan tanpa paksaan dari geng geng pemerintahan.
Kebebasan yang kita inginkan adalah kebebasan untuk menyuarakan aspirasi kita, bebas untuk berekspresi tanpa ada kekangan dari kaum tertentu yang menganggap itu sebagai tindakan yang menyalahi aturan dan bebas untuk menjadi netral dalam pemilihan umun jika benar-benar tidak ada pemimpin yang membela kebebasan seutuhnya. Kini saatnya bagi kita untuk merapatkan barisan dan menyatukan kepalan untuk melawan kebebasan arti mereka saat ini, penindasan harus segera berakhir dan kebebasan akan segera terlahir.
Surat buat kita semua yang sudah mulai bosan menahan amarah dalam jiwa...!!!
Surat buat kita semua yang selama ini terkekang oleh norma norma yang baru tercipta...!!!
Surat buat kita semua yang mencoba untuk bangkit dari penderitaan dan kesengsaraan...!!!
Surat buat kita semua yang merindukan kebebasan dan bosan akan penindasan…!!!